Selasa, 06 November 2012

Nilai - Nilai Pancasila

A. Nilai - Nilai Pancasila Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dari berakar pada diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan jiplakan dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Dengan kata lain unsur-unsur Pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu. Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam berbagai agama dan kepercayaan, bahasa, adat istiadat, dan kebudayaan. Oleh karena di dalam agama, kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya, nilai-nilai Pancasila diungkapkan dalam 2 (dua) nilai, yaitu antara lain : 1. Mempunyai kedudukan nilai, norma, dan moral dalam masyarakat 2. Nilai-nilai Pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia
1. Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral Dalam Masyarakat a. Kedudukan NILAI dalam masyarakat Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral. Kehidupan masyarakat dimana pun tumbuh dan berkembang dalam ruang lingkup interaksi nilai tersebut yang memberi motivasi dan arah sekaligus anggota masyarakat untuk berperilaku. Dengan kata lain, nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai. Oleh karena nilai dapat dihayati dalam kontek kebudayaannya sebagai wujud kebudayaan yang abstrak. Dalam menghadapi alam sekitarnya, manusia didorong untuk membuat hubungan yang bermakna melalui budinya, yang menilai benda-benda serta kejadian yang beraneka ragam, dipilihnya apa yang menjadi tujuan dan isi dari kelakuan kebudayannya. Melalui proses memilih, manusia sebagai individu atau anggota masyarakat menentukan sikap hidupnya, dilihat proses kehidupannya manusia berusaha agar lingkungan hidupnya dapat dikuasai dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai : 1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat disekitarnya. 2. Nilai ekonomi adalah Pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti nalar efisiensi dan menuju kepada kegunaannya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Nilai estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah 4. Nilai sosial adalah berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya dan menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur. 5. Nilai politik adalah berpusat pada kekuasaan serta berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. 6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia kehidupan dan alam semesta. Dalam pelaksanaannya nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam wujud norma, ukuran, kreteria sehingga merupakan suatu keharusan, anjuran atau larangan, tidak dikehendaki atau tercela. Oleh karena itu suatu nilai sangat berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan suatu kehidupan manusia. Nilai berada dalam hatinurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan, kepercayaan yang bersumber dari berbagai sistem nilai. b. Kedudukan NORMA dalam masyarakat Manusia cenderung untuk memelihara hubungan dengan penciptanya, masyarakat dan alam sekitarnya dengan selaras. Berbagai adaptasi dilakukan oleh manusia agar mampu mempertahankan eksistensinya. Sikap demikian akan menyadarkan perlunya pengendalian diri, baik terhadap manusia sesamanya, lingkungan alam, dan kepada penciptanya yaitu Tuhan. Kesadaran tentang hubungan yang ideal dengan demikian menumbuhkan kepatuhan terhadap aturan-aturan, kaidah atau norma. Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan martabat manusia sebagai mahkluk budaya, sosial, moral, dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial. c. Kedudukan MORAL dalam masyarakat Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut peri laku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Bila sebaliknya, seseorang itu telah dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip-prinsip, yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhdap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, negara, dan bangsa. Sebagaimana nilai dan norma, moralpun dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, norma, dan moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila secara filsafat mengandung nilai-nilai yang bersifat fundamental, universal, mutlak dan abadi dari Tuhan Yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam kitab sucinya, artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya. 2 Nilai-Nilai Pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan suatu kepercayaan yang berpangkal dari kesadaran manusia sebagai mahkluk Tuhan. Keyakinan yang demikian maka negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan negara memberi jaminan sesuai dengan keyakinannya, dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Bagi kita di Indonesia tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti ketuhanan yang Maha Esa, serta anti kehidupan beragama. Sebagai sila pertama menjadi sumber pokok nilai-nilai kehidupan, yang menjiwai dan mendasari serta membimbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan Indonesia yang telah membentuk negara RI yang berdaulat penuh, bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat pengertian nilai-nilai diatas sesuai dengan Pernyataan dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu keyakinan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sila pertama ini tercakup nilai religi yang mengatur hubungan negara dan agama, hubungan manusia dengan Sang Pencipta, serta nilai yang menyangkut hak asasi yang paling asasi. b. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Dalam sila ini merupakan norma untuk menilai apa pun yang menyangkut kepentingan manusia sebagai mahkluk Tuhan yang mulai dengan kesadaran martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani dalam hubungannya dengan norma-norma kebudayaan. Nilai-nilai dalam sila ini adalah merupakan refleksi dari martabat serta harkat manusia yang memiliki potensi kultural. Potensi tersebut sebagai hal yang bersifat universal atau keseluruhan dan dipunyai oleh semua bangsa tanpa kecuali. Menurut sila ini setiap manusia Indonesia adalah bagian dari warga dunia, yang menyakini adanya prinsip persamaan harkat dan martabatnya sebagai hamba Tuhan. Dalam sila kedua ini menyangkut nilai-nilai hak dan kewajiban asasi manusia Indonesia. Setiap Warganegara dijamin hak dan kebebasannya yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dengan orang seorang, atau masyarakatnya, dan alam lingkungannya. Di dalamnya mengandung nilai cinta kasih yang harus dikembangkan nilai etis yang menhargai keberanian untuk membela kebenaran, santun dan menghormati harkat kemanusiaan. c. Nilai Persatuan Indonesia Sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti ideologis, ekonomi, politik, sosial budaya, dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangkan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia, yang senasib dan didorong untuk mencapi kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Dan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Perwujudan ini adalah manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat bagi keragaman budaya atau etnis. Paham ini yang terdapat dalam sila ini merupakan wujud asas kebersamaan, solidaritas, serta rasa bangga dan kecintaan kepada bangsa dan kebudayaannya. Sila ini mengandung nilai-nilai kerohanian dan nilai etis yang mencakup kedudukan dan martabat manusia Indonesia untuk menghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan masyarakat. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan negara. d. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan/perwakilan. Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersumber kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan demokrasi itu dipersepsi sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. Penghargaan yang tinggi terhadap nilai musyawarah mencerminkan sikap pandangan hidup bahwa kemauan rakyat mencerminkan nilai kebenaran dan keabsahan yang tinggi. Di dalam sila ini terungkap nilai yang mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat yang harus didahulukan. Sila ini menghargai sikap etis berupa tanggung jawab yang harus ditunaikan, sebagai amanat seluruh rakyat. Tanggung jawab itu bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini pun mengandung pengakuan atas nilai kebenaran dan keadilan dalam menegakan kehidupan yang bebas, adil dan sejahtera. e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi nilai keselarasan, keseimbangan, dan keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, tanpa membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta tingkat ekonominya. Didalam sila inipun terkandung nilai kedermawanan kepada sesama, memberi tempat kepada sikap hidup hemat, sederhana, dan kerja keras. Sila kelima ini juga mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dan norma yang menolak adanya kesewenang-wenangan, serta pemerasan kepada sesama. Juga mengandung nilai vital yaitu keniscayaan secarabersama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, dalam makna untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Nilai-nilai yang tercakup dalam sila ini memberi jaminan untuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan terhormat sesuai dengan kodratnya, dan menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi dan sosial

SEJARAH KOTAK BAND

Berawal dari ajang Dream Band tahun 2004 silam, Kotak lahir dibidani salah seorang personel Kahitna, Doddy, yang bertindak sebagai produser. Saat itu, Doddy melakukan audisiuntuk membentuk format band baru di Indonesia yang terdiri atas drummer, gitaris, bassist, danvokalis.Audisi tersebut cukup mendapatkan respons dari musisi remaja yang ingin mencoba peruntungannya di industri musik. Sebanyak 400 orang vokalis, 170 bassist, ratusan gitaris, danratusan drummer menjejali tempat audisi. Setelah melakukan audisi dengan mempertimbangkan berbagai format penilaian, terpilihlah 2 vokalis, 2 bassist, 3 gitaris, dan 2 drummer. Musisi mudaterpilih itu kemudian diramu lagi menjadi dua band yaitu Kotak yang personelnya empat orangdan "Lima" yang personelnya lima orang. Nama Kotak memiliki arti empat sisi dan empat sudut yang bersatu menjadi bangunankotak. Hal itu menggambarkan tentang empat orang yang berbeda tetapi bersatu dalam satuwadah musik.Formasi band Kotak saat itu bukan seperti yang ada sekarang. Formasi grup band Kotak pertama kali diisi oleh Cella (gitar), Ices (bas), Pare (vokal), dan Posan (drum). Merekakemudian merilis album pertama berjudul "Kotak".Pada tahun 2007, Ices dan Pare ternyata memutuskan keluar dari band. Posisi yang kosongkemudian digantikan oleh Tantri pada vokal dan Chua pada bas. Mereka kemudian merilis albumkeduanya berjudul "Kotak Kedua" pada tahun 2009.Menurut Tantri, dirinya sempat canggung ketika pertama bergabung dalam band ini."Karakter vokal Pare sudah melekat di Kotak, aku sempat bingung mau nerusin karakter Pareatau sendiri saja. Tetapi, setelah sering main bareng dan latihan, aku mutusin untuk pakaikarakter sendiri," katanya.Ternyata formasi band baru di album kedua tersebut membawa kesuksesan bagi bandKotak untuk lebih berkibar di industri musik Indonesia. Tidak hanya ring back tone (RBT) yangsudah terjual satu juta. Performa mereka yang memukau di panggung membuat Kotak larismendapatkan tawaran tur ke berbagai daerah di Indonesia.Tidak hanya di bidang penjualan, berbagai trofi pun berhasil diraih grup band ini di berbagai ajang penghargaan musik. Pada Anugerah Musik Indonesia ke-12, mereka meraih penghargaan untuk kategori Solo/Duo/Grup Rock Terbaik. Album mereka "Kotak Kedua" jugadiganjar penghargaan kategori Album Rock Terbaik.Mereka juga sukses menyabet kategori Grup/Duo Pendatang Baru Terbaik versi AnugerahPlanet Musik (APM) 2009. Terakhir MTV Indonesia Awards menobatkan mereka sebagai MostFavourite Breakhtrought Artist 2009.Meskipun sukses berada di posisi saat ini, personel Kotak berharap bahwa hal itu belummerupakan puncak dari perjalanan mereka. Masih banyak mimpi yang ingin mereka raih untuk tetap eksis di industri musik. Setidaknya mereka kini telah melewati loncatan pertama merekadari dream band menuju real band.

Sejarah Desain Keyboard “QWERTY”

Sejarah Desain Keyboard “QWERTY” 16 Mar KEYBOARD Keyboard adalah bagian paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi pemakai untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file. Penciptaan keyboard komputer diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya dibuat oleh Christopher Latham tahun 1868 dan banyak dipasarkan pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington. Pada keyboard terdapat tombol-tombol huruf A – Z, a – z, angka 0 – 9, tombol dan karakter khusus seperti : ` ~ @ # $ % ^ & * ( ) _ – + = < > / , . ? : ; “ ‘ \ | serta tombol-tombol khusus lainnya yang jumlah seluruhnya adalah 104 tombol. Bentukkeyboard umumnya persegi panjang, tetapi saat ini model keyboard sangat variatif. Keyboard yang paling terkenal adalah keyboard QWERTY yang memiliki 101 buah key (tombol). SEJARAH SUSUNAN KEYBOARD “QWERTY” Mesin tik pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1868 oleh Christopher Latham Sholes. Usaha pertamanya untuk membuat sebuah perangkat mengetik bisa dibilang jauh dari kata sempurna. Desain mesin tik pertama yang ia buat menggunakan huruf dan karakter pada ujung batang yang disebut “typebar”. Ketika tombol ditekan, typebar akan berayun dan menekan pita berlapis tinta yang akan mencetak karakter tersebut di atas kertas. Desain asli dari tombol keyboard diposisikan dalam susunan sesuai dengan urutan abjad (ABCDE) dalam dua baris. Namun pengaturan ini menyebabkan “typebar” pada mesin ketik akan saling tumpang tindih ketika menulis kombinasi huruf yang paling umum digunakan dari alfabet (misal TH dan ST), sehingga menyebabkan tombol akan sering macet dan memperlambat pekerjaan mengetik. Untuk memecahkan masalah ini, Sholes memutuskan bahwa posisi tombol perlu disusun ulang. Pada tahun 1868, bekerja sama dengan Amos Densmore, Sholes mengatur huruf pada keyboard untuk mendapatkan jarak yang lebih baik antara tombol yang sering digunakan dengan yang jarang digunakan. Namun, hal ini malah membuat sebagian orang mengalami kesulitan untuk menemukan tombol yang akan mereka ketikkan dan akhirnya tetap membuat pekerjaan tidak menjadi lebih efisien. Sehingga beberapa orang berasumsi bahwa Sholes sengaja melakukan hal tersebut untuk memperlambat proses pengetikan sehingga tidak akan membuat macet mesinnya yang lamban. Namun, tujuannya adalah sebaliknya. Seseorang yang menguasai pengaturan tombol baru tersebut akan benar-benar dapat mengetik lebih cepat karena tombol tidak akan macet. Ini adalah awal dari keyboard QWERTY, yang pertama kali muncul pada tahun 1872. Mesin tik pertama kali dijual secara luas pada tahun 1874 oleh Remington & Sons. Mesin tik ini disebut dengan Remington No 1. Namun, kebanyakan orang mengabaikannya karena pada tahun 1870-an, gagasan “menulis mekanis” masih terasa aneh bagi kebanyakan orang yang masih terbiasa menulis dengan menggunakan tangan. Empat tahun kemudian, setelah modifikasi susunan tombol keyboard, Remington & Sons memproduksi Remington No 2. Remington No 2 memiliki pengaturan tombol yang kita gunakan sekarang ini bersama dengan kemampuan mengetik baik huruf kapital maupun huruf kecil dengan menggunakan tombol shift (model pertama dari mesin tik hanya dapat mengetik huruf kapital saja). Tombol shift ini mendapatkan namanya disebabkan fungsinya untuk menggeser (“shift”) posisi antara huruf kecil atau kapital yang berada di typebar yang sama. Kepopuleran mesin tik kemudian lambat laun mulai meningkat, dan orang-orang akhirnya berhenti mengeluh tentang pengaturan aneh tombol keyboard dan mulai menghafal susunan keyboard dan belajar bagaimana untuk mengetik dengan lebih efisien. Meskipun banyak susunan keyboard alternatif lain yang coba untuk diperkenalkan, tapi kebanyakan orang memutuskan untuk tetap memakai keyboard dengan susunan QWERTY. Kemudian, pada awal tahun 1930-an Profesor Agustus Dvorak dari Washington State University mengembangkan keyboard yang lebih “user-friendly”. Dia mendesain ulang susunan tombol keyboard sehingga semua huruf vokal dan lima huruf konsonan yang paling umum digunakan disusun di deretan paling atas (AOEUIDHTNS). Dengan desain keyboard Dvorak ini, seseorang bisa mengetik sekitar 400 kata-kata bahasa Inggris yang paling umum hanya dengan menggunakan tombol dari barisan paling atas, bandingkan dengan hanya 100 kata-kata pada keyboard QWERTY . Selain itu, menggunakan keyboard Dvorak, jari juru ketik tidak akan harus melakukan perjalanan sejauh yang mereka lakukan pada keyboard Sholes untuk mengetik sebagian besar kata-kata. Dvorak lalu mencoba untuk membuktikan bahwa mesinnya jauh lebih unggul dibanding mesin buatan Sholes. Namun, pembuktiannya ini tidak pernah terungkap. Banyak studi yang digunakan untuk menguji efektivitas keyboard-nya yang cacat atau dianggap terdapat konflik kepentingan di dalamnya karena Dvorak sendiri yang melakukan studi pengujian tersebut. Akhirnya sebuah studi yang dilakukan oleh US General Services Administration pada tahun 1953 tentang keyboard Dvorak mengambil suatu kesimpulan bahwa tidak peduli jenis keyboard yang digunakan, juru ketik tetap bisa saja mengetik dengan cepat atau sebaliknya. Oleh karena itu, mayoritas orang tidak ingin membuang waktu atau sumber daya yang dibutuhkan untuk melatih penggunaan keyboard baru, jadi mesin tik Dvorak tidak pernah benar-benar menarik mayoritas konsumen dan keyboard QWERTY akhirnya bertahan sampai hari ini dan kemungkinan besar sampai di masa yang akan mendatang. sumber : http://www.berbagaihal.com/2012/01/asal-usul-keyboard-qwerty.html http://and-oschykm.blogspot.com/ http://cecepgp.blogspot.com/2012/02/sejarah-keyboard-qwerty.html http://portal.paseban.com/news/2817/sejarah-keyboard